Selamat Datang di Portal Pendidikan Fisika

Mohammad al Kahfi Belajar dari Kegagalan


Juara Usai Belajar dari Kegagalan

Mohammad al Kahfi (kiri pojok) melakukan sujud syukur usai dinobatkan sebagai sang juara.
Kegagalan Mohammad al Kahfi pada OSN 2011 di Manado, ternyata berhasil ‘mencambuk’nya untuk lebih giat belajar. Perubahan ini, kemudian membuahkan medali emas.

Jakarta (Dikdas): PADA malam penghargaan juara Olimpiade Sains Nasional (OSN)di Manado 2011 lalu, hati Mohammad al Kahfi sangat gelisah. Pasalnya, sudah hampir dua jam para juara diumumkan, namanya tak juga disebut. Padahal ia sangat berharap memperoleh medali. Lebih-lebih, ada seribu harapan menanti keberhasilannya dari Manado. Mulai teman-teman, saudara, orangtua hingga para pejabat Dinas Pendidikan Padang Panjang dan Provinsi Sumatera Barat, sama-sama berharap ia berhasil meraih medali. Tapi ternyata, hingga acara usai, namanya tak juga disebut. Akhirnya, kegelisahannya berujung kekecewaan. Tak satu pun medali ia genggam. Ia gagal. 

Usai mengikuti acara penghargaan OSN itu, ia pulang ke tempat penginapan. Sepanjang jalan menuju penginapan, hatinya gontai. Wajahnya menghadap keluar jendela bus, menatap jalan-jalan kota Manado yang mulai sepi. 

Tiba di penginapan, ia lihat kawan-kawannya bergembira merayakan keberhasilan. Melihat hal itu, ia hanya terdiam, dan kemudian langsung masuk kamar. Ia hempaskan tubuhnya yang kurus di atas pembaringan. Menatap langit-langit kamar, mencari-cari sebab kegagalannya.

Beberapa waktu kemudian, kawan satu kamarnya datang sambil menggenggam medali. Ia nampak sangat bahagia. Sebab medali yang ia genggam adalah emas. Melihat hal itu, Mohammad al Kahfi hanya bisa tersenyum kecut.

“Saat itu saya merasa iri dengan kawan satu kamar yang memperoleh emas,” cerita Mohammad al Kahfi.  “Tapi hal itu menjadi cambuk bagi saya untuk bisa menjadi lebih baik,” sambungnya.

Melihat Mohammad al Kahfi yang kecewa, kawan tersebut langsung mendekat. Ia katakan pada Mohammad al Kahfi bahwa masih ada harapan di tahun mendatang. 

“Semangat, kawan. Tahun depan kamu pasti bisa seperti saya ini,” ujar Mohammad al Kahfi menirukan ucapakan kawan satu kamarnya saat itu.

-o0o-

SATU tahun kemudian, Kamis (6/9) di Jakarta, hati Mohammad al Kahfi bergetar. Air matanya menitik, tangan dan tubuhnya gemetar. Ia tak kuasa menahan rasa bahagia yang datang bagai gelombang tatkala dinobatkan sebagai juara, peraih medali emas sekaligus sebagai peserta terbaik dari wilayah Sumatera. Sejurus kemudian, ia berlari naik panggung, menerima medali dan piala. Lalu sujud syukur berulang kali.

Keberhasilannya terebut, langsung disambut kawan-kawannya. Bahkan kepala Dinas Pendidikan Padang Panjang juga menyambutnya. 

“Saya berterima kasih kepada kawan satu kamar saya tersebut. Akhirnya saya bisa,” katanya dengan suara gemetar. “Saya juga berterima kasih kepada orangtua, sekolah, kawan-kawan, dan pembina dari Bandung Prof. Ronald Wijoyo, yang telah memberikan dukungan selama ini,” sambungnya.

Kunci Keberhasilan; Belajar dari Kegagalan.APA kunci keberhasilan Mohammad al Kahfi pada OSN di Jakarta tahun ini? Terhadap pertanyaan ini, Mohammad al Kahfi berkata bahwa belajar dari kegagalan adalah perubahan yang membawanya menuju keberhasilan. 

“Usai dari OSN Manado, saya meningkatkan porsi belajar saya. Kebetulan orangtua saya menyediakan laptop beserta modem sebagai fasilitas belajar saya. Kemudian, saya mulai browsing situs- situs yang menyediakan soal-soal Matematika, dan saya selalu merasa sedang mengikuti kompetisi yang menegangkan!” cerita Mohammad al Kahfi.

Selain itu, Mohammad al Kahfi juga mengikuti pembinaan yang dipimpin oleh profesor Matematika dari Bandung bernama Ronald Wijoyo. 

“Saya masih belum puas dengan prestasi saya ini, dan semoga di masa mendatang saya bisa meningkatkan prestasi saya di tingkat internasional, dan bisa membawa harum nama Indonesia,” pungkas Mohammad al Kahfi.* (M. Adib Minanurokhim)

sumber: http://118.98.166.62/
Share this post :

Post a Comment

Video Fisika Plus Plus


lihat video Fisika Plus Plus lainnya disini
 
Support : Faisal Harish | TANYA-JAWAB OSN FISIKA | UNY
Copyright © 2015. FISIKA PLUS PLUS - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by Faisal Harish
Proudly powered by Blogger